Tanaman bensin.
Bahan bakar mobil dan motor ternyata tidak harus selalu dari minyak bumi. Ada banyak jenis tanaman yang jika diolah bisa juga menjadi bensin. Tentu saja bensinnya berbeda dari bensin biasa. Bensin yang dihasilkan tanaman tersebut disebut bioetanol.
Bioetanol dihasilkan dari tanaman apa saja yang mengandung pati,gula, dan serat selusosa. Serat selulosa adalah zat dalam tumbuhan yang tak bisa dicerna oleh manusia. Contohnya adalah singkokng, ubi jalar, jagung, aren, tebu, sorgum, jerami, padi, dan masih banyak lagi.
Cara pembuatan.
Ada tiga langkah untuk membuat bioetanol, yaitu menyiapkan bahan, melakukan fermenasi, dan pemurnian. Sebelum diolah, singkong, sorgum, tebu, atau bahan lainnya yang digunakanndihancurkan dulu menjadi bubur. Kemudian diberi zat yang disebut enzim untuk mempermudah proses fermentasi. Proses fermentasi adalah proses pengolahan bahan baku hingga menghasilkan bioetanol.
Bioetanol yang dihasilkan dari proses ini biasanya masih banyak tercampur zat lain, semisal air. Karena itu, harus dimurnikan. Caranya adalah dengan mengulangi proses pemurnian sampai tiga kali. Pada hasil yang ketiga, etanol yang dihasilkan lebih murni. Semakin murni etanol, semakin bagus untuk mesin. Harga jualnyapun semakin tinggi.
Bikin irit..
Motor atau mobil yang menggunakan bahan bakar campuran bioetanol kerja mesinnya lebih bagus. Bisa membuat kendaraan sanggup menempuh jarak lebih jauh. Syaranya, bioetanol yang digunakan untuk campuran harus murni 99,5%. Artinya, nyaris tak tercampur zat lain.
Pernah dilakukan uji coba pada dua mesin motor. Satu motor diisi 1 liter bensin campur bioetanol, motor yang satunya diisi 1liter bensin murni. Motor dengan bensin campur bioetanol mampu menempuh jarak 47 kim, motor berbensin murni hanya 40 km.
Gas buang bioetanol lebih sedikit polusinya. Itu karena gas buang bioetanol melepas karbondioksida lebih banyak daripada karbonmonoksida. Karbondioksida adalah zat yang diperlukan tumbuhan untuk memasak makanan. Sebaliknya,gas buang bbensin mengandung karbonmonoksida yang merugikan kesehatan makhluk hidup.
Pencampuran bioetanol juga bisa menghemat penggunaan bensin, dalam setahun, kita bisa menghemat sebanyak 1,5 juta kiloliter. Kalau diuangkan, itu setara dengan Rp 8.170.000.000.000,00
Produksi terbatas..
Sayang, sampai saat ini, bioetanol belum bisa menggantikan bensin secara penuh. Pertama,perlu biaya yang sangat besar untuk meproduksi bioetanol daam jumlah yang sangat banyak. Kedua, kita belum mempunyai pabrik besar yang khusus memproduksi bioetanol. Kita membutuhkan tidak kurang dari 30.833.000 liter bioetanol sebulan. Samapai saat ini, kita baru bisa memproduksi sekitar 137.000 liter perbulan. Itu karena selam ini bioetanol masih dibuat dirumah-rumah. Tiu kenapa, sementara ini peran bioetanol masih sebagai campuran bensin. Tujuannya untuk lebih menghemat penggunaan bensin.
Singkong sebagai bahan baku bioetanolèdihancurkan samapi menjadi buburèproses permentasi dibantu dengan ragi. Fungsinya untuk mempercepat terbentuknya etanol è etanol dimurnikan dengan disuling. Carya dengan menguapkan etanol dan memindahkannya ke penampungan. Dengan begini, zat campuran lain tidak akan ikut berpindah èproses pemurnian etanol ini diulang sampai 3 kali untuk mendapatkan etanol 95% etanol murni